Selasa, 13 Desember 2016

Potret Negeri Yang Terus Berdiri

            
             Alangkah lucunya negeri ini merupakan sebuah film yang menyorot kehidupan sosial yang banyak terjadi di Indonesia khususnya ibu kota Jakarta, walaupun sebenarnya banyak juga terjadi di daerah lain. Film tersebut juga  menyinggung  berbagai masalah dan yang paling dominan adalah mengenai pentingnya pendidikan bagi para generasi bangsa. Pendidikan sangatlah penting karena dengan ilmu pengetahuan kita dapat merubah apapun termasuk memajukan Indonesia baik dari segi ekonomi, politik maupun sosial budaya. Melalui proses pendidikan yang kita lalui didapat berbagai pelajaran dan ilmu-ilmu yang tidak akan didapat dimanapun selain di bangku sekolah. Indonesia yang sudah merdeka sejak lama belum mengalami perkembangan yang cukup berarti, bandingkan dengan negara Jepang yang terus memajukan negaranya dan menjadi negara berpengaruh di dunia karena teknologinya. Itu semua karena pendidikan yang bermutu dan berkualitas.
Pembenahan sistem pendidikan di Indonesia  harus terus diwujudkan demi terwujudnya mutu dan kualitas yang baik. Selain itu hal yang paling penting yaitu kesetaraan pendidikan bagi semua kalangan. Tidak semua dapat mengenyam bangku pendidikan khususnya kalangan kelas bawah yang tidak sempat memikirkan pendidikan bagi anak-anaknya karena untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja sulit apalagi untuk kebutuhan lain yang biayanya tidak seberapa. Walaupun ada bantuan dari pemerintah yang mampu meringankan biaya sekolah namun dalam kenyataannya masih belum maksimal sebab hanya menjamah daerah tertentu yang notabenenya masih dapat dijangkau. Bagaimana dengan daerah lain yang masih terpelosok? Itu merupakan tugas dari pemerintah untuk selalu terus berusaha menjangkau agar pendidikan dapat merata ke semua daerah.
Dalam film Alangkah Lucunya Negeri Ini mengekspos tentang kehidupan para pencopet yang tidak berpendidikan. Mereka tidak bisa membaca, menulis dan pengetahuan mengenai agama mereka juga kurang. Sikap dan perilaku mereka yang jauh dari akhlak baik karena terbentuk dari lingkungan yang keras dan menuntut mereka mengalami ketidakadilan dalan hidup. Seharusnya mereka dapat bermain dan belajar sesuai usia mereka tetapi kondisi yang tidak memungkinkan mengharuskan untuk bekerja membantu orang tua demi kelangsungan hidup. Kehadiran seorang Muluk yang notabenenya pengangguran yang berseedia membantu mengolah keuangan para komplotan pencopet mulai mengubah mereka. Dengan prinsip manajemen yang dipelajari saat kuliah dapat mengumpulkan pendapatan para pencopet sehingga dapat membeli motor dan asongan juga menyimpan uang di bank.
Keprihatinan tokoh Muluk dengan pendidikan mereka menggerakkan ia dan dua sahabatnya yang juga pengangguran mendorong mereka untuk berniat mengubah para pencopet menjadi lebih baik. Mereka diajarkan membaca, menulis, pengetahuan agama dan lain-lain. Mereka menanamkan pentingnya pendidikan karena hanya dengan itu mereka akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Mengenai perbedaan mereka dengan koruptor disebabkan proses pendidikan yang salah dan penanaman nilai agama yang gagal. Para koruptor menyalahgunakan ilmunya, semakin tinggi pendidikan mereka juga diimbangi dengan kuota korupsi yang mereka lakukan. Mereka selalu merasa tidak puas dengan hasil jerih payah mereka sendiri sehingga ketagihan untuk melakukan korupsi. Dimanakah pelajaran moral dan agama yang diajarkan di sekolah bahwwa mencuri itu perbuatan yang tercela dan dilarang oleh agama juga pelajaran tentang mensyukuri segala nikmat yang diberikan sekecil apapun. Dari sini kita ambil hikmah bahwa pendidikan sangatlah penting asal diikuti dengan pendidikan moral dan dilandasi agama yang kuat karena akan membentuk kepribadian mereka selanjutnya.
Selain pendidikan permasalahan yang juga diangkat yaitu pengangguran, maraknya anak-anak yang dipekerjakan padahal mereka masih di bawah umur dan kriminalitas yang dilakukan karena keterpaksaan hanya untuk bertahan hidup dalam dunia yang keras.
Namun tidak semua masalah-masalah saja yang diungkap dalam film ini. Masih adanya orang yang peduli dengan para pencopet menandakan kepedulian yang tinggi untuk merubah mereka. Tidak semua orang mau melakukan hal tersebut. Stigma yang ada di masyarakat bahwa orang yang melakukan tindakan kriminalitas akan selalu mempunyai sikap dan pribadi yang buruk. Mereka tidak tahu dengan pendekatan dan teknik  tertentu para pelaku kriminalitas dapat berubah asalkan ada yang mendukung mereka baik dari keluarga maupun masyarakat. Kerja keras dan kesetiakawanan yang erat juga tergambar antara tokoh Muluk dan kedua sahabatnya dalam proses perubahan tersebut.

Tidak ada komentar: